Belajar fotografi yuukk.

kemarin iseng-iseng gw liat folder foto yang dikasih abang gw waktu liburan, gw inget gw sempet iseng2 jepret-jepret foto make kamera dia, Cannon EOS 1000D. yaa kamera standar sih. hehe
waktu gw liat-liat foto-fotonya, ternyata ga jelek-jelek amet (pamer) hehe.
gw inget waktu itu gw sempet jepret-jepret pemandangan di puncak saat pulang, cuacanya rada gerimis, dan gw motret momen itu dari dalam mobil yang berjalan.

inilah foto-foto hasil jepretan dikala itu, belom di edit sama skali, kebetulan masi ada detail soal ISO, aparture dan shutter speednya. hehe
ISO 800, Shutter speed 1/320, aparture 20


ISO 800, Shutter speed 1/320, aparture 20

ISO 800, Shutter speed 1/500, aparture 18

ISO 800, Shutter speed 1/500, aparture20

ISO 400, Shutter speed 1/160, aparture8

Dan ini favorit gw
ISO 800, Shutter speed 1/200, aparture 20





selain itu gw juga sempet ngejepret salah satu mainan favorit gw, rubic cube. tapi yang ini abal-abal sih rubiknya. hehe
ISO 800, shutter speed 1/5, aparture 5,6

waah jadi inget, dulu juga pernah jepret-jepret pas mata kuliah fotografi 2, waktu itu tema fotonya foto produk dengan tehnik Hi Q, yaitu tehnik dimana background dari foto tersebut berwarna putih dan tanpa ada bayangan dr objek. (kalo ga salah) hehe

ini salah satu contohnya 

waffelatooossss.ISO : 100
shutter speed : 1/200
diafragma : 32
lightning : lampu SB 2 buah


-sprite-
ISO : 100
shutter speed : 1/200
diafragma : 22
lightning : lampu SB 2 buah

-teh botol sosro-
ISO : 100
shutter speed : 1/80
diafragma : 20
lightning : lampu SB 2 buah

Foto-foto diatas itu belum di edit sama skali lho. hehe

okee, segitu aja deh foto-fotonya, skarang kita blajar yukkk, pertama-tama kita ngebahas apa itu ISO, shutter speed, aparture/diafragma.

1. Shutter (shutter speed) - kecepatan rana. Adalah kecepatan yg menunjukkan seberapa lama sensor terekspose terhadap cahaya yang datang dari lensa. Biasanya dibuat dalam satuan detik. Bisa berkisar dari 30 detik sampa 1/4000 detik. Kamera yg lebih advance bisa sampai 1/8000 bahkan 1/12000 detik.

Kecepatan ini biasanya adalah kecepatan gerakan miror yang menghalangi sensor(gerak mekanik).

Semakin cepat gerakan nya...berarti semakin sedikit cahaya yang masuk ke sensor, mengakibatkan gambar menjadi gelap, begitu juga sebaliknya, semakin lambat shutter speed, semakin banyak cahaya yg diterima sensor, semakin terang.

Aktivitas ini terjadi di dalam body kamera.

2. Diafragma/aperture (dikenal dalam satuan nilai f).

Diafragma adalah bagian dalam lensa (klo kita liat ada lubang yang dibentuk dari elemen2 tipis seperti pisau yg membentuk lingkaran), yang mengatur jumlah cahaya masuk melalui lensa.

Semakin besar diafragma (ditandai dengan angka f yang kecil), semakin banyak cahaya yang lewat..dan sebaliknya...dengan angka f yang semakin besar.

3. ISO: Sebenarnya kependekan maksa dari International Organization of Standarization (harusnya IOS) dalam hal sensitifitas sensor terhadap cahaya. Kaya di pabrik2 lah ISO 90001 dst. Tapi di fotografi...ISO ini adalah nilai standarisasi sensitifitas sensor terhadap cahaya....di samakan dengan jaman film dulu.

Semakin besar nilai ISO berarti sensor kamera kita semakin sensitif terhadap cahaya, menghasilkan gambar yg semakin terang. Itulah enaknya jaman digital, untuk merubah ISO kita hanya perlu memencet 1-2 tombol saja. ga perlu ganti film. Tetapi, semakin tinggi ISO semakin besar kemungkinan terjadinya noise pada hasil gambar.

pada kamera DSLR/analog, kombinasi 3 elemen itu amat penting untuk menghasilkan foto yang bagus. mungkin selain cahaya, angle dan objek, 3 elemen itu  sama pentingnya dalam fotografi.

Posted by yanuar hanafi | at 3:03 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...